Warga Minta YD Dipecat Dan Mereka Pudah Resah Maraknya Pemakaian Narkoba Di PT. Waykanan Sawitindo Mas

Warga minta YD dipecat dan mereka sudah resah maraknya pemakaian narkoba di PT. Waykanan Sawitindo Mas

Way Kanan.

Buntut tidak di tahannya YD pelaku pemakai sabu yang viral dalam video 12 detik telah membuat warga masyarakat resah akan maraknya pemakaian narkoba di lingkungan PT Waykanan Sawitindo Mas (WSM), warga sekitar meminta kepada pihak APH untuk mengadakan razia dan tes urie semua pegawai.

Hal ini disampaikan langsung masyarakat Tanjung Raja Sakti yang sedang gotong royong dalam rangka persiapan 17 Agustus.

Ketika ditanyakan mengenai Prihal video 12 detik diduga YD sebagai pemeran utama sedang asik nyabu, dengan semangat mereka mengatakan sangat resah.

Baca Juga  Berikut Hasil Sidak Polisi Bersama Instansi Terkait Jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H

“Emang kami udah resah dengan adanya pemakaian narkoba di pabrik PT Waykanan Sawitindo Mas, namun ketika dilaporkan kepihak Polis, belum menerima tanggapan. “Ujar Surya salah satu warga.

Usut tuntas masalah narkoba ini, seharusnya pihak perusahaan memberikan sanksi tegas kepada YD, masak ada Karyawan yang sudah jelas di video memakai narkoba, masih saja dipekerjakan. ” Tambahnya.

Surya menjelaskan bahwa YD juga merupakan karyawan yang anarkis terhadap pekerja lokal, bukan satu dua kali perbuatan anarkis dilakukan oleh YD, tapi anehnya pihak selalu membela YD.

“Warga sudah tidak mau lagi adanya YD di perusahaan PT. Waykanan Sawitindo Mas, selain pengguna narkoba, dia sering anarkis terhadap warga yang bekerja disana. “Ungkap Surya.

Baca Juga  Kabid Humas Polda Lampung : Laka Lantas Turun 17 Persen Selama Gelaran Operasi Keselamatan Krakatau 2022

Dengan terbebasnya YD dari jerat hukum, banyak masyarakat yang gerah dan bingung, karena sudah sangat jelas video 12 detik tersebut memperlihatkan YD sedang asik mengkonsumsi narkoba jenis sabu tidak bisa ditahan Polisi.

Walaupun sempat dibawa ke Polres Way Kanan, pihak Satresnarkoba menyatakan YD bukan ditangkap melainkan hanya klarifikasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *